Kalimat
pertama adalah “Desain”, kalimat desain memiliki banyak arti bagi saya
desian itu adalah visualisasi dari seni dan pengekspresian dari
kecerdasan pikiran manusia dapat berupa rupa, bentuk, maupun
visualisasi nyata dengan proses yang menghasilkan sesuatu yang lebih
berguna misalnya adalah kerajinan batik contohnya.
Unsur dalam desain grafis sama seperti unsur dasar dalam disiplin desain lainnya. Unsur-unsur tersebut (termasuk shape, bentuk (form),
tekstur, garis, ruang, dan warna) membentuk prinsip-prinsip dasar
desain visual. Prinsip-prinsip tersebut, seperti keseimbangan (balance), ritme (rhythm), tekanan (emphasis), proporsi (“proportion”) dan kesatuan (unity), kemudian membentuk aspek struktural komposisi yang lebih luas.
Kita
pasti sering mendengar istilah batik tulis dan batik cap. Perkembangan
desain batik pada masa sekarang cukup menggembirakan, hal ini berdampak
positif bagi produsen batik-batik di berbagai daerah. Bagi kita yang
awam, mungkin akan sedikitkesulitan untuk membedakannya. Berikut ini
sedikit tips yang bisa menolong Anda membedakan kedua jenis batik
tersebut.
Perbedaan desain batik tulis dan design batik cap bisa dilihat dari beberapa hal sbb:
Batik Tulis
*
Dikerjakan dengan menggunakan canting yaitu alat yang terbuat dari
tembaga yang dibentuk bisa menampung malam (lilin batik) dengan memiliki
ujung berupa saluran/pipa kecil untuk keluarnya malam dalam membentuk
gambar awal pada permukaan kain.
*
Bentuk gambar/desain batik tulis tidak ada pengulangan yang jelas,
sehingga gambar nampak bisa lebih luwes dengan ukuran garis motif yang
relatif bisa lebih kecil dibandingkan dengan batik cap.
*
Gambar desain batik tulis bisa dilihat pada kedua sisi kain nampak
lebih rata (tembus bolak-balik) khusus bagi batik tulis yang halus.
* Warna dasar kain biasanya lebih muda dibandingkan dengan warna pada goresan motif (batik tulis putihan/tembokan).
*
Setiap potongan gambar (ragam hias) yang diulang pada lembar kain
biasanya tidak akan pernah sama bentuk dan ukurannya. Berbeda dengan
batik cap yang kemungkinannya bisa sama persis antara gambar yang satu
dengan gambar lainnya.
*
Waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan batik tulis relatif lebih lama (2
atau 3 kali lebih lama) dibandingkan dengan pembuatan batik cap.
Pengerjaan batik tulis yang halus bisa memakan waktu 3 hingga 6 bulan
lamanya.
*
Alat kerja berupa canting harganya relatif lebih murah berkisar Rp.
10.000,- hingga Rp. 20.000,-/pcs. 8. Harga jual batik tulis relatif
lebih mahal, dikarenakan dari sisi kualitas biasanya lebih bagus, mewah
dan unik.
Batik Cap
*
Dikerjakan dengan menggunakan cap (alat yang terbuat dari tembaga yang
dibentuk sesuai dengan gambar atau motif yang dikehendaki). Untuk
pembuatan satu gagang cap batik dengan dimensi panjang dan lebar : 20 cm
X 20 cm dibutuhkan waktu rata-rata 2 minggu.
*
Bentuk gambar/desain batik cap selalu ada pengulangan yang jelas,
sehingga gambar nampak berulang dengan bentuk yang sama, dengan ukuran
garis motif relatif lebih besar dibandingkan dengan batik tulis.
* Gambar batik cap biasanya tidak tembus pada kedua sisi kain.
*
Warna dasar kain biasanya lebih tua dibandingkan dengan warna pada
goresan motifnya. Hal ini disebabkan batik cap tidak melakukan penutupan
pada bagian dasar motif yang lebih rumit seperti halnya yang biasa
dilakukan pada proses batik tulis.
* Jangka waktu pemakaian cap batik dalam kondisi yang baik bisa mencapai 5 tahun hingga 10 tahun, dengan catatan tidak rusak
*
Harga jual batik cap relatif lebih murah dibandingkan dengan batik
tulis, dikarenakan biasanya jumlahnya banyak dan miliki kesamaan satu
dan lainnya tidak unik.
Bagaimana pengaruh kebudayaan dan teknologi bagi desain grafis??
Faktor
budaya memberikan pengaruh paling luas dan dalam pada perilaku
konsumen. Pengiklan harus mengetahui peranan yang dimainkan oleh budaya,
subbudaya dan kelas sosial pembeli. Budaya adalah penyebab paling
mendasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Budaya merupakan
kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan dan perilaku yang
dipelajari oleh seorang anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga
penting lainnya.
Setiap kebudayaan terdiri dari sub-budaya –
sub-budaya yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi
yang lebih spesifik untuk para anggotanya. Sub-budaya dapat dibedakan
menjadi empat jenis: kelompok nasionalisme, kelompok keagamaan, kelompok
ras, area geografis. Banyak subbudaya membentuk segmen pasar penting
dan pemasar sering kali merancang produk dan program pemasaran yang
disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.
Dengan
mempertimbangkanKonsep branding telah dikembangkan dengan munculnya
konsumerisme sebagai market tersebut telah melihat bahwa orang cenderung
untuk menanggapi sesuatu yang familier ketika dihadapkan dengan banyak
visual yang berbeda rangsangan. Marketeers berharap bahwa merek mereka,
sertalogo diatas, akan menjadi wajah akrab di orang yang merebut
perhatian konsumen.
Dalam rangka untuk berhasil dalam hal ini
sangat kompetitif lingkungan, produk dan jasa yang dirancang untuk
memberikan karakter dan individualitas, dan untuk menanamkan penjualan
banding. Ini berarti bahwa desain mewakilimenghadapi suatu produk
menjadi semakin canggih, yang dapat mengakibatkan bentrokan antara
prinsip-prinsip estetika desainer dan rasa masyarakat umum atau kelompok
sasaran. Hal ini dapat mengajukan pertanyaan filosofis tentang apakah
itu adalah tugas desainer untuk memberikan masyarakat apa yang
diinginkan atau apa yang mereka tidak tahu yang mereka butuhkan.
Kelas-kelas
sosial adalah masyarakat yang relatif permanen dan bertahan lama dalam
suatu masyarakat, yang tersusun secara hierarki dan keanggotaannya
mempunyai nilai, minat dan perilaku yang serupa. Kelas sosial bukan
ditentukan oleh satu faktor tunggal, seperti pendapatan, tetapi diukur
dari kombinasi pendapatan, pekerjaan, pendidikan, kekayaan dan variable
lain.
Rokok kemasan adalah contoh menarik dalam konteks ini.
Sebagai desainer dihadapkan dengan tantanganmembuat desain menarik yang
sesuai dengan persyaratan hukum untuk memasukkan sangat
terlihatperingatan kesehatan.
Pribadi pilihan pada akhirnya,
jenis klien Anda bersedia atau mau bekerja untuk adalah masalah pilihan
pribadi.Untuk beberapa, pikiran bekerja pada alkohol atauproduk tembakau
terpikirkan, sementara yang lain menariktidak ada perbedaan antara
produk ini dan lainnya.
Untuk desainer banyak orang, ini mungkin
bukan dipotong-jelaskeputusan dan beberapa jenis produk atau perusahaan
mungkinjatuh ke dalam wilayah abu-abu. Sebagai contoh, seorang desainer
mungkin tidakbersedia untuk merancang karton rokok baru untukperusahaan
rokok, tapi akan membuat leaflet peringatan resiko kesehatan yang
terlibat dalam menggunakan produk untuk sama perusahaan.
SUMBER :